7 Penyebab Susah Dapat Kerja Plus Solusinya

Wisuda adalah moment yang sangat dinanti-nanti oleh seseorang setelah perjuangan panjang menjalani studinya sebagai mahasiswa. Moment yang pada hari itu kuncir toga dipindahkan dari kiri ke kanan. Moment dimana semua rasa menjadi satu. wajah-wajah yang cantik mengenakan kebaya, bingkisan buket bunga yang indah, senyum orang tua yang merekah, antara tangis dan tawa melebur, tangis haru kebahagiaan, tawa riang kegembiraan. Hari wisuda memang menjadi hari kebahagiaan yang selalu dinanti oleh para mahasiswa.

Namun ternyata lulus kuliah bukan berarti perjuangan selesai. Sahabat masih harus berjuang lagi untuk mendapat pekerjaan, dan ini justru lebih menantang dibanding perjuangan lulus kuliah. Maka tak heran jika salah satu keluhan utama fresh graduate selepas wisuda adalah, “Kok susah banget ya, dapat kerja?”
7 Penyebab Susah Dapat Kerja Plus Solusinya

Kalau sahabat termasuk salah satu di antaranya, simak tujuh alasan berikut ini mengapa fresh graduate sulit mendapatkan pekerjaan, berikut solusinya.

1. Mengabaikan Kualifikasi
Banyak fresh graduate yang gagal mendapatkan pekerjaan karena menyepelekan persyaratan dan cuek saja melamar ke semua lowongan yang mereka temukan tanpa menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan. Padahal, jika pengalaman sahabat masih nol dan sahabat melamar ke perusahaan yang membutuhkan pengalaman minimal 3 tahun, atau sahabat lulusan Teknik Sipil tapi melamar ke pekerjaan yang meminta kandidat dari jurusan Public Relation, tentu saja lamaran Anda akan langsung masuk tempat sampah.

Solusi: Seperti akan bertempur, Anda wajib siap dengan segala halnya. Demikian juga saat mencari pekerjaan, selain CV dan cover letter, sahabat juga harus menyimak baik-baik persyaratan apa yang diajukan di lowongan, dan apakah Anda memenuhi kualifikasi tersebut. Lebih baik mengirim lamaran ke 10 lowongan di mana sahabat memenuhi syarat, daripada 100 lowongan yang tidak membutuhkan sahabat.

2. Kurang Pengalaman
Memang cukup banyak perusahaan yang menerima karyawan fresh graduate, namun jumlahnya kalah banyak dengan jumlah lulusan perguruan tinggi setiap tahun. Tidak adanya pengalaman menyebabkan fresh graduate ‘kalah’ dalam persaingan bursa kerja.

Solusi: Sebenarnya hal ini bisa diakali dengan banyak melakukan internships alias magang saat masih kuliah, sehingga ada sedikit pengalaman kerja yang bisa dicantumkan di dalam CV. Jika sudah telanjur, Sahabat juga bisa mengambil pekerjaan internship berbayar, segera setelah lulus kuliah. Satu tahun saja cukup, untuk memperkaya CV sahabat dengan pengalaman sekaligus sebagai ajang Anda belajar.

Lagi pula, siapa tahu setelah periode magang selesai, Sahabat ternyata langsung diangkat sebagai pegawai tetap?

3. Tak Ada Nilai Tambah
Persaingan kerja di Indonesia sangat ketat. Belum lagi kalau sahabat melamar ke profesi yang cukup populer di mana sahabat harus bersaing bukan saja dengan sesama fresh graduate, tapi juga dengan kandidat lain yang lebih berpengalaman ataupun berpendidikan lebih tinggi dari sahabat.

Jika sahabat tak punya nilai tambah yang bisa membuat sahabat menonjol dibandingkan kandidat lain, CV Anda tak akan dilirik oleh perusahaan yang setiap hari mungkin menerima ratusan lamaran.

Solusi: Untuk menyiasatinya, coba pikirkan apakah sahabat pernah bergabung dengan organisasi tertentu misalnya kegiatan ekstrakurikuler, atau jika Anda pernah mendapatkan award di suatu pertandingan (Juara Harapan juga lumayan, kok). Atau, sembari menunggu panggilan kerja, manfaatkan waktu sahabat untuk mengambil kursus yang dapat menambah skill sahabat seperti les bahasa Mandarin, belajar coding, public speaking, dan sebagainya.

4. Terlalu Selektif
Terlalu “nyampah” dan mengirim lamaran ke ratusan lowongan memang tidak efektif, tapi terlalu picky pun tidak bagus. Bagaimana sahabat bisa menemukan karir yang ternyata cocok untuk sahabat, kalau sahabat bahkan tak pernah mencoba?

Solusi: Jika sahabat memang sudah punya satu perusahaan incaran, coba perluas pencarian kerja ke perusahaan lain di bidang yang sama. Atau buatlah daftar industri dan bidang pekerjaan yang menarik minat sahabat, dan yang sekiranya sahabat masih mau untuk mencoba, kemudian lamarlah ke perusahaan yang sesuai. Toh kalau ternyata sahabat tak suka setelah menjalaninya, setidaknya sahabat tahu karena sudah mencoba. Dan sahabat juga jadi punya pengalaman yang bisa ditambahkan ke dalam CV.

5. Kurang Jaringan?
Solusi: Aktif di sosial media dan menjalin koneksi di website seperti LinkedIn bisa menjadi jalan untuk mendapat jaringan baru. Selain melalui media sosial, sahabat juga bisa membuka jaringan dengan para alumni kampus sahabat untuk mendapatkan informasi pekerjaan, bahkan merekomendasikan sahabat ke perusahaannya.

6. Kurang Percaya Diri
Banyak fresh graduate yang masih malu-malu atau tidak percaya diri saat berhadapan dengan pewawancara di ruangan interview, meskipun ia punya keahlian dan bakat yang bisa jadi pertimbangan perusahaan. Ini berpotensi membuat calon bos sahabat ilfeel dan berpikir dua kali untuk mempekerjakan sahabat.

Solusi: Ingat, pewawancara juga manusia, jadi sahabat tak perlu takut. Apa sih hal terburuk yang bisa terjadi ruangan wawancara? Kemungkinan terburuknya adalah sahabat tak diterima kerja, tapi itu justru bisa terjadi jika sahabat tak percaya diri. Jadi, ayo tegakkan kepala, bicara dengan suara yang jelas terdengar, dan jangan sungkan promosikan diri sahabat di depan pewawancara.

7. Nilai di Bawah Rata-Rata
Meskipun sebagian besar perusahaan tidak meminta nilai IPK sebagai persyaratan, faktor ini tetap bisa jadi penentu sahabat untuk diterima atau ditolak di perusahaan jika IPK sahabat benar-benar di bawah rata-rata. Perusahaan jadi akan bertanya-tanya, apa yang salah dengan sahabat sampai bisa mendapat IPK serendah itu.

Solusi: Seandainya sahabat memiliki nilai IPK yang agak “memalukan”, dan sahabat melamar ke perusahaan yang tak mensyaratkan penyebutan nilai IPK maupun pemberian fotokopi ijazah, tak usah lah berinisiatif mengumumkan atau memberi ijazah. Cukup kirimkan CV, cover letter, dan persyaratan lain yang diminta, dan tak perlu ungkit-ungkit soal IPK Anda kecuali sahabat memang ditanya saat wawancara.

Siapkan juga jawaban yang tepat untuk saat sahabat ditanya. sahabat bisa bilang misalnya nilai sahabat buruk karena bidang studi tersebut sebenarnya bukan minat sahabat, atau akui kesalahan sahabat yang terlalu sering nongkrong dan beraktivitas di luar ketimbang kuliah. Malah mungkin lewat alasan ini sahabat bisa mempromosikan bakat dan keunggulan sahabat yang lain.
Baca Juga

14 Situs Lowongan Kerja Terpercaya  Di Indonesia

Semoga bermanfaat dan membantu sahabat semua yang sedang membutuhkan pemantapan dalam melamar perkerjaan. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam postingan saya ini. Jangan lupa tinggalkan komentar sahabat pada kolom paling bawah.
Terima kasih.

Berkomentarlah dengan sopan

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post